Sabtu, 17 Agustus 2019

Sahabat Jogja

Juli 2016,
Jogjakarta


Teman ....
Selalu diibaratkan dengan sebuah ballpoint,
Jika ada yang baru, pasti yang lama akan dilupakan ...


Is it true ?
Lalu kita ini apa ?
Sudah berteman sejak Tahun 2009, hingga bertemu di Juli 2016 dan sampai sekarang pun masih tuh saling lempar kabar.
Walaupun memang sudah tidak intens seperti dulu ...


Yang kiri itu Galuh, aku dan Yanuar.
Galuh, memang kuliah di Jogja, anak seni gitu ..
Aku ... cuma mampir karena ad rekan kerja yg nikah aja ..
Yanuar, dia ada kegiatan marathon run gitu pas di jogja. Lupa nama eventnya haha

Semakin lama berkawan terkadang malah waktu yang menentukan kita bertemu,
bukan lagi keinginan. :)


Bolehlah mampir ke jalan yang paling hits di Jogjakarta,
Yups, Jalan Malioboro ...
Belum kesini katanya kalo belum pernah foto disini ...
Entah siapa yang memulai ungkapan itu, sampai sekarang pun ungkapan itu yang selalu terngiang saat kita sedang travelling maupun main ke luar kota.
Selalu mencari sesuatu yang "KHAS" ...

Sabtu, 03 Agustus 2019

Tanjung Maumere

Januari 2016
Lokasi : Tanjung Maumere, Magepanda, Kab. Sikka - NTT

Jalanan di sekitar Tanjung Maumere sore hari
Jepretan ini diambil setelah kita melaksanakan tugas kerja di salah satu Desa yang medannya tidak mudah untuk dilalui. Sore itu pukul 17.00 WITA, tubuh memang terasa lelah tapi melihat pemandangan sekitar yang membuatku kagum seolah tak ingin rasanya melewatkan moment ini begitu saja.

Lelahnya tubuh ini seorah tak menyurutkan semangat dan ekspresi untuk tetap bergaya.
Bukitnya kok tidak berwarna hijau ?

Rabu, 31 Juli 2019

KERESAHAN


Seperti kata yang terangkai menjadi kalimat, namun terasa tak bermakna
Seperti ucapan yang terlontar dari bibir, namun begitu menyayat hati
Wangi bunga itu sudah tidak bisa lagi tercium ...
Indahnya pesonamu seolah sudah terbenam senja yang tidak tahu kapan akan berganti menjadi pagi.
Luruh begitu saja.
Kemana perginya ??

Rindu ...
Hampa ...

Layaknya perahu kayu yang terombang ambing oleh ombak ditengah laut,
Dahsyatnya guncangan gelombang tetap membuatmu tenang ...
Hingga badai datang menemuimu, kau tetap tidak merasakan panik sedikitpun
Entah kau masih bisa merasakannya atau bahkan kau sudah tidak peduli

Perlahan air sudah memasuki kapal kecilmu, yang kau lakukan hanya berdoa agar bisa selamat dari situasi terburuk ini
Tetes air mata seolah tersamar dengan air hujan yang turun,
Rasa takut itu merasuk dan sudah menjadi sahabat sejati,
Pasrah ...
Pasrah ...
Pasrah ...
Doa ...

Aku percaya ...
Engkau yang akan menyelamatkan aku,
Engkau pula yang akan menghentikan badai ini,
Dan ...
Engkau pula yang akan mengembalikan lagi aroma bunga yang selama kurindukan,
Isilah kembali jiwaku dengan raga yang selama ini kurindukan,
Kembalikan lagi kehangatan yang sudah menjadi dingin yang menahun ...
Aku percaya ...
Engkau sayang padaku ...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...